Danjika hal ini tidak kita laksanakan sesuai perintah ALLAH, maka sebagaimana dinyatakan dalam QS AL ANFAAL ayat 73, maka akan terjadi kekacauan di muka bumi yang dikarenakan dikhianatinya sebuah amanah, dan tentu saja kita ikut bertanggung jawab terhadap dosa dan kekacauan yang ditimbulkan, karena pada dasarnya, apabila ada kemungkaran sedang berlangsung, maka wajib bagi setiap muslim untuk Orangyang berakidah berarti orang yang beriman (Mukmin). Akidah secara terminologi didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk amal perbuatan. Akidah Islam adalah keyakinan berdasarkan ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur'an dan hadis. 1 Pemeliharaan Agama. Hal tersebut merupakan tujuan utama dalam hukum Islam sebab agama merupakan pedoman hidup manusia yang memiliki komponen akidah, sariah dan akhlak maka hukum Islam wajib melindungi agama yang dianut seseorang dan menjamin kemerdekan seseorang untuk beribadah menurut keyakinan agamanya. Taqliddalam akidah, yakni taqlid terhadap hal-hal yang terkait erat dengan keyakinan t erhadap hal- hal yang terma suk dalam peng etahuan dasar dan fundamental dalam agama Islam. 3 Pengertian Taqwa. Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi.Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten ( istiqomah ). Keilmuanyasangat meluas dalam pelbagai bidang ilmu, terutama dalam bidang falsafah, akidah, fiqh, ilmu kalam, tasawuf, pendidikan, politik, dan lain-ain serta dengan pelbagai penulisan ilmiah. Pengaruh pemikiran al-Ghazali dalam dunia Islam amat mendalam dan luas sekali. Hasil karyanya dibaca dan dikaji di Timur dan di Barat serta di kalangan . Ilustrasi akidah. Foto PexelsDalam ajaran Islam, akidah merupakan fondasi setiap amal perbuatan dan tingkah laku umat Muslim. Sehingga, setiap orang yang mengaku Muslim harus memiliki akidah yang benar terlebih bahasa akidah artinya simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh. Arti tersebut diambil dari bahasa Arab yaitu Al Aqdu, Al-Ihkaamu, dan Ar-rabthu biquwwah. Sedangkan secara istilah, akidah merupakan keyakinan yang dipandang benar oleh disebut juga sebagai tauhid, yaitu mempercayai keesaan Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam surat Fussilat ayat 30, yang berbunyiاِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَArtinya Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka dengan berkata, “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan kepadamu.”Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa landasan akidah seorang Muslim adalah beriman kepada Allah. Taofik Yusmansyah dalam buku Aqidah Akhlak menjelaskan, selain beriman kepada Allah, umat Muslim juga harus mengimani adanya malaikat Allah, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari Kiamat, serta beriman kepada qada dan qadar. Semua itu dikenal dengan sebutan rukun sangat berperan penting dalam membentuk kepribadian seorang Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, agar tidak tersesat dan selalu dalam keridhaan Allah, umat Muslim dianjurkan untuk selalu mempelajari akidah Islam. Apa tujuan mempelajari akidah bagi umat Muslim?Tujuan Mempelajari Akidah IslamIlustrasi alquran. Pinterest. Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah, tujuan mempelajari akidah Islam antara lain sebagai berikutUntuk mengetahui petunjuk hidup yang benarSalah satu tujuan mempelajari akidah adalah untuk mengetahui mana yang benar dan salah. Umat Muslim dapat menjadikan Alquran dan hadits sebagai petunjuk untuk segala aspek kehidupan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Furqan ayat 1, yang berbunyiتَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙArtinya Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan Al-Qur'an kepada hamba-Nya Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam jin dan manusia.Terhidar dari perilaku sesat yang dibenci AllahSegala ajaran dan aturan Islam merupakan satu-satunya jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah. Umat Muslim sudah seharusnya mengikuti aturan yang diberikan oleh Allah seperti dijelaskan dalam Alquran maupun sunah ada seseorang membuat aturan hidup yang tidak sesuai dengan hukum Islam, artinya dia telah berbuat sesat dan dapat menyebabkan perpecahan sesama umat Muslim. Seperti dijelaskan dalam surat Al Anam ayat 153 berikutوَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lain yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa. Para ulama sering menjelaskan tiga prinsip akidah yang harus jadi pegangan setiap muslim. Jika prinsip ini dipegang, barulah ia disebut muslim sejati. Para ulama mengatakan, Islam adalah الاستسلام لله بالتوحيد والانقياد له بالطاعة والبراءة من الشرك وأهله “Berserah diri pada Allah dengan mentauhidkan-Nya, patuh kepada-Nya dengan melakukan ketaatan dan berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik.” Prinsip pertama Berserah diri pada Allah dengan bertauhid Maksud prinsip ini adalah beribadah murni kepada Allah semata, tidak pada yang lainnya. Siapa yang tidak berserah diri kepada Allah, maka ia termasuk orang-orang yang sombong. Begitu pula orang yang berserah diri pada Allah juga pada selain-Nya artinya Allah itu diduakan dalam ibadah, maka ia disebut musyrik. Yang berserah diri pada Allah semata, itulah yang disebut muwahhid ahli tauhid. Tauhid adalah mengesakan Allah dalam ibadah. Sesembahan itu beraneka ragam, orang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan. Allah Ta’ala berfirman, وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ “Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” QS. At Taubah 31. Begitu pula Allah Ta’ala berfirman, وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” QS. Al Bayyinah 5. Dalam ayat lain, Allah menyebutkan mengenai Islam sebagai agama yang lurus, إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ “Hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” QS. Yusuf 40. Inilah yang disebut Islam. Sedangkan yang berbuat syirik dan inginnya melestarikan syirik atas nama tradisi, tentu saja tidak berprinsip seperti ajaran Islam yang dituntunkan. Prinsip kedua Taat kepada Allah dengan melakukan ketaatan Orang yang bertauhid berarti berprinsip pula menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ketaatan berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Jadi tidak cukup menjadi seorang muwahhid meyakini Allah itu diesakan dalam ibadah tanpa ada amal. Prinsip ketiga Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik Tidak cukup seseorang berprinsip dengan dua prinsip di atas. Tidak cukup ia hanya beribadah kepada Allah saja, ia juga harus berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik. Jadi prinsip seorang muslim adalah ia meyakini batilnya kesyirikan dan ia pun mengkafirkan orang-orang musyrik. Seorang muslim harus membenci dan memusuhi mereka karena Allah. Karena prinsip seorang muslim adalah mencintai apa dan siapa yang Allah cintai dan membenci apa dan siapa yang Allah benci. Demikianlah dicontohkan oleh Ibrahim alaihis salam di mana beliau dan orang-orang yang bersama beliau[1] berlepas diri dari orang-orang musyrik. Saksikan pada ayat, قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآَءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah.” QS. Al Mumtahanah 4. Ibrahim berlepas diri dari orang musyrik dan sesembahan mereka. كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ “Kami ingkari kekafiranmu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” QS. Al Mumtahanah 4. Dalam ayat lain disebutkan pula, لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آَبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” QS. Al Mujadilah 22. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آَبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi walimu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” QS. At Taubah 23. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia.” QS. Al Mumtahanah 1. Demikianlah tiga prinsip agar disebut muslim sejati, yaitu bertauhid, melakukan ketaatan dan berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik. Semoga Allah memudahkan kita menjadi hamba-hambaNya yang bertauhid. * Dikembangkan dari tulisan Syaikhuna -guru kami- Dr. Sholih bin Fauzan bin Abdillah Al Fauzan –hafizhohullah– dalam kitab “Durus fii Syarh Nawaqidhil Islam”, terbitan Maktabah Ar Rusyd, tahun 1425 H, hal. 14-16. Sakan Thullab Mabna 27 King Saud University, Riyadh, KSA, 15 Syawal 1433 H [1] Ada yang mengatakan yang bersama beliau yang sama-sama berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya adalah para nabi. Sebagian lainnya maknakan orang beriman. Demikian dua pendapat yang disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir. Jakarta Akidah adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada keyakinan-kepercayaan fundamental dalam agama Islam. Secara harfiah, akidah berasal dari kata "aqada" yang artinya mengikat atau memperteguh. Oleh karena itu, akidah dapat diartikan sebagai keyakinan yang kuat dan kokoh yang mengikat hati dan pikiran seseorang. Arti Aqidah adalah Keyakinan Kokoh Tanpa Keraguan, Ini Ruang Lingkup dan Fungsi Pengertian Akhlak dalam Islam, Pahami Pula Jenis-Jenis dan Contohnya Fiqih adalah Ilmu Tentang Hukum Islam, Pelajari Juga Sumber dan Penjelasannya Dalam konteks agama Islam, akidah adalah seperangkat keyakinan yang harus dipercayai oleh setiap orang yang mengaku sebagai Muslim. Akidah Islam meliputi keyakinan terhadap keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT, kitab-kitab suci sebagai wahyu dari Allah SWT, malaikat sebagai makhluk Allah SWT yang tidak terlihat, hari akhir sebagai hari kebangkitan manusia dan penghakiman, serta qadar sebagai takdir Allah SWT yang sudah ditentukan. Akidah adalah aspek penting dalam agama Islam, karena keyakinan-kepercayaan yang kuat dapat membentuk karakter dan moral seseorang, serta memperkuat hubungan seseorang dengan Allah SWT. Mempelajari dan memahami akidah Islam merupakan salah satu aspek penting dalam mempraktikkan agama Islam secara benar. Berikut ulsan tentang akidah adalah dasar keyakinan seorang muslim yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis 16/3/2023.Mutiara Hati Quraish Shihab - AkidahPengertian AkidahAkidah memandu seorang Muslim dalam memahami siapa Allah SWT, bagaimana hubungan manusia dengan Allah SWT, serta bagaimana manusia harus berperilaku dan bertindak dalam kehidupannya adalah pokok dasar keyakinan seorang Muslim. Akidah meliputi keyakinan-kepercayaan fundamental dalam agama Islam yang harus dipercayai oleh setiap orang yang mengaku sebagai Muslim. Akidah memandu seorang Muslim dalam memahami siapa Allah SWT, bagaimana hubungan manusia dengan Allah SWT, serta bagaimana manusia harus berperilaku dan bertindak dalam kehidupannya sehari-hari. Akidah Islam terangkum dalam enam butir rukun iman yang menjadi pondasi dasarnya. Mempelajari dan memahami akidah merupakan suatu kewajiban bagi setiap Muslim karena iman yang kuat dapat membentuk karakter dan moral seseorang, serta memperkuat hubungan seseorang dengan Allah SWT. Akidah adalah pokok dasar keyakinan seorang Muslim yang memegang peranan penting dalam mempraktikkan agama Islam secara benar. Berikut akidah Islam yang menjadi pokok dasar keyakinan seorang Muslim. Keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT adalah pencipta alam semesta dan segala isinya, dan mengatur segala sesuatu di dalamnya. Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia. Kitab-kitab suci sebagai wahyu dari Allah SWT. Kitab-kitab suci seperti Al-Qur'an dan Hadis adalah wahyu dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Malaikat sebagai makhluk Allah SWT yang tidak terlihat. Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Hari akhir sebagai hari kebangkitan manusia dan penghakiman. Setiap manusia akan dihidupkan kembali pada hari kiamat untuk dipertanggungjawabkan atas segala perbuatannya di dunia. Qadar sebagai takdir Allah SWT yang sudah ditentukan. Semua yang terjadi di dunia telah ditetapkan oleh Allah SWT, dan manusia tidak dapat mengubahnya. Akidah membantu seorang Muslim untuk memahami dan mengimani keberadaan Allah SWT sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya. Credit dari akidah dalam agama Islam adalah untuk mengokohkan keyakinan dan memperkuat hubungan seorang Muslim dengan Allah SWT. Akidah adalah bagian penting dari agama Islam yang dapat membantu seorang Muslim untuk memperkuat keyakinannya, meningkatkan ketaqwaannya, dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Berikut tujuan mempelajari dan mempraktikan akidah yang benar dalam Islam antara lain 1. Menguatkan Iman Kepada Allah SWT Akidah membantu seorang Muslim untuk memahami dan mengimani keberadaan Allah SWT sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya. Dengan keyakinan yang kuat pada Allah SWT, seorang Muslim dapat meningkatkan ketaqwaannya dan meraih kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. 2. Menguatkan Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW Akidah juga membantu seorang Muslim untuk memahami dan menghormati Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia. Dengan memperkuat hubungan dengan Nabi Muhammad SAW, seorang Muslim dapat meneladani ajarannya dan mengikuti jalan yang benar dalam beribadah dan berperilaku. 3. Menjaga Kesatuan dan Persatuan Umat Islam Akidah menjadi dasar bagi persatuan dan kesatuan umat Islam. Dengan memahami dan mengamalkan akidah yang sama, seorang Muslim dapat merasa lebih dekat dengan sesama Muslim dan menjaga hubungan yang baik antara satu dengan yang lainnya. 4. Memberikan Panduan Hidup Akidah memberikan panduan dan arah bagi seorang Muslim dalam menjalani kehidupannya. Dengan memahami dan mengamalkan akidah yang benar, seorang Muslim dapat memiliki tujuan hidup yang jelas, menjalani kehidupan dengan penuh makna, dan meraih kebahagiaan dunia dan Memelihara AkidahSebagaimana sebuah bangunan yang kokoh dan stabil bergantung pada kekuatan pondasi yang kuat, demikian juga keyakinan seseorang akan menjadi kokoh dan stabil bila didasarkan pada akidah yang benar dan kuat. Samer ABDALLAH/AFPAkidah adalah dasar atau fondasi dari keyakinan seorang Muslim. Sebagaimana sebuah bangunan yang kokoh dan stabil bergantung pada kekuatan pondasi yang kuat, demikian juga keyakinan seseorang akan menjadi kokoh dan stabil bila didasarkan pada akidah yang benar dan kuat. Memelihara akidah sangat penting bagi seorang Muslim untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan menjalani hidup dengan penuh keyakinan dan cara memelihara akidah. 1. Menambah Pengetahuan Tentang Islam Seorang Muslim harus mempelajari dan meningkatkan pengetahuan kita tentang ajaran Islam. Kita dapat memperdalam pemahaman tentang akidah melalui membaca Al-Qur'an, Hadis, kitab-kitab Islam, dan mendengarkan ceramah agama dari ulama yang berkompeten. 2. Menghindari Pemahaman yang Keliru Tentang Islam Muslim harus waspada terhadap pemahaman yang keliru atau salah tentang agama yang dianutnya. Seorang muslim harus memeriksa setiap informasi yang kita dapatkan tentang ajaran Islam dan memastikan kebenarannya dari sumber yang terpercaya. 3. Berdoa dan Memohon Petunjuk Allah SWT Sebagai Muslim, berdoa dan memohon petunjuk dari Allah SWT menjadi salah satu upaya untuk tetap berada dalam kebenaran dan terjaga dari kesesatan. 4. Memperkuat Hubungan dengan Allah SWT Muslim memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Ibadah yang dilakukan dengan khusyuk dan ikhlas dapat membantu memperkuat akidah. 5. Membaca dan Mempelajari Biografi Rasulullah SAW Mempelajari tentang akidah dan cara hidup Rasulullah SAW melalui membaca dan mempelajari biografinya menjadi salah satu cara memelihara akidah. Dengan mempelajari kehidupan Rasulullah, seorang muslim dapat memahami ajaran Islam dengan lebih baik dan memperkuat akidahnya. 6. Menghindari Pengaruh-pengaruh Negatif Pengaruh-pengaruh negatif yang dapat mempengaruhi akidah seseorang. Contohnya seperti berita palsu, media sosial yang tidak bertanggung jawab, dan lingkungan yang tidak mendukung praktik keimanan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. terjawab • terverifikasi oleh ahli Menurut islam orang yang tidak memiliki akidah islam dinyatakan.... mendapat bau janah dan tersesat yang kebingungan dalam hidupnya menimbang manusia agar kembali fitrahnya,lalu apa arti dari fitrah tersebut yang kebingungan dalam akidah adalah ilmu,tanpa ilmu manusia akan kebingungan dalam hidupnyamaaf kalo salah Yg benar yg dan tersesat yg bener yang kafir dan tersesat apa orang yang kebingungan? August 07, 2021 Post a Comment Orang yang tidak memiliki aqidah Islam, berarti ia telah .... A. Fasik B. Kafir C. Munafik D. TertipuPembahasanOrang yang tidak memiliki aqidah Islam, berarti ia telah B-Semoga BermanfaatJangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁

menurut islam orang yang tidak memiliki akidah islam dinyatakan