Pengalihanhak cipta yang berupa naskah aslinya dibagi atas dasar nilai ekonominya dan dibagi sesuai syariat Islam dimana perolehan antara laki-laki dengan perempuan 2:1 atau Banyakusaha telah dilakukan untuk memanfaatkan barang bekas atau tidak terpakai di lingkungan sekitar. Salah satunya dengan mendaur ulang barang-barang bekas pakai yang berasal dari rumah untuk membuat karya seni rupa. Membuat karya seni rupa dengan menggunakan barang bekas adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan. Beberapabarang bahkan tidak praktis dan merepotkan serta memerlukan biaya mahal untuk mendapatkannya. Dari kesepuluh barang diatas, satu - satunya barang yang sangat mudah didapat di sekitar kita adalah kertas bekas. Itulah mengapa, pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas adalah pembuatan kolase dari kertas bekas. PemanfaatanKolase dengan Media Kertas dan Plastik Bekas Dalam Karya Monoprint Yang Ramah Lingkungan Pemanfaatan Kolase dengan Media Kertas dan Plastik Bekas Dalam Karya Monoprint Yang Ramah Lingkungan. Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa, 2019. Kitabisa melakukan cara membuat kolase dengan mudah, asalkan kita tahu hendak membuat apa. Kolase sendiri adalah salah satu karya seni atau kerajinan tangan, yang sering menjadi salah satu materi praktik di sekolah saat memasuki pelajaran Seni Budaya. Kolase sendiri dapat diartikan dengan mudah sebagai sebuah seni tempel. TopPDF implementasi metode simulasi dan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran strategi mening dikompilasi oleh 123dok.com. Upload Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang efektif dalam pemanfaatan barang bekas sebagai media berkarya topeng di kelas VII A SMP Negeri 1 Mayong Jepara dilakukan selama 4 pertemuan . Hallo sahabat setia pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai kolase mulai dari pengertian kolase, pengertian kolase menurut para ahli, Sejarah, unsur-unsur dan cara membuatnya. Secara singkatnya karya seni kolase yang satu ini dapat menyulap barang-barang yang tidak terpakai disekitar kalian menjadi suatu karya yang sangat indah. Bagi kalian yang penasaran, simak pembahasan lengkapnya dibawah ini dengan baik. Pengertian kolase Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang mengggunakan komposisi artistik, yang terbuat dari berbagai bahan seperti kertas, kaca, logam, kayu dan lain-lain, kemudian ditempelkan pada permukaan gambar. Secara umum kolase bisa diartikan sebagai karya seni yang saling rekat-merekat pada bahan tersebut Seni kolase berbeda dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Misalnya dalam hal seni lukis, yang awalnya kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Sedangkan kolase bentuk asli dan material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kesimpulannya, Jika menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit menjadi satu kesatuan. Pengertian kolase Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang mengggunakan komposisi artistik, yang terbuat dari berbagai bahan seperti kertas, kaca, logam, kayu dan lain-lain, kemudian ditempelkan pada permukaan gambar. Secara umum kolase bisa diartikan sebagai karya seni yang saling rekat-merekat pada bahan tersebut Seni kolase berbeda dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Misalnya dalam hal seni lukis, yang awalnya kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Sedangkan kolase bentuk asli dan material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kesimpulannya, Jika menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit menjadi satu kesatuan. Pengertian Kolase Menurut Para Ahli Adapun beberapa pendapat pengertian dari para ahli yang mengungkapkan pendapatnya mengenai seni kolase. Nah, berikut inilah siapa saja para ahli yang disebut Berikut ini diantaranya adalah Susanto 200363 Menurut Susanto pengertian Kolase adalah berasal dari dalam bahasa inggris “collage” berasal dari kata “coller” yang artinya merekat nah setelah itu kolase dipahami oleh orang sebagai suatu teknik menempel berbagai macam materi, selain true cat, seperti kertas, kain kaca, logam dan lainnya. Sebagian dikombinasikan dengan cat minyak atau teknik yang lainnya, dan dapat rekat dengan berbagai jenis permukaan, seperti kayu, plastik, kertas, kaca dan sebagainya untuk dimanfaatkan atau difungsikan sebagai benda funsional atau karya seni. Kasim 1981x Menurut kasim pengertian Kolase adalah menggambar dengan teknik menempel. Muharam 199284 Menurut muharam Pengertian kolase adalah teknik melukis yang menggunakan warna-warna dari kepingan batu, kaca, marmer, keramik, kayu, yang ditempelkan. Budiono 2005fifteen Menurut budiono Pengertian kolase adalah seni melukis menggunkan komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan alam atau buatan yang ditempelkan pada permukaan gambar. Sunaryo 200289 Menurut sunaryo Pengertian kolase adalah aktivitas menempelkan yang penting dan kompleks. Yohana 201323 Menrut yohana Pengertian kolase adalah karya gambar atau desain yang dibuat dari susunan potongan-potongan, batuan-batuan, kaca berwarna, porselin yang ditempelkan. Mayesky 2011ii Menurut mayesky Pengertian kolase adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan kertas yang berwarna dan disusun serta ditempelkan dengan perekat berdasarkan konsep desain dari pola, penempatan, ukuran dan bentuk Sejarah Kolase Sejarah kolase ini awal mulanya berkembang pesat di Venice, Italia pada abad ke-17. Selanjutnya seni kolase ini terus berkembang pesat hingga sampai di Perancis, Inggris, Jerman hingga kota-kota besar di bagian Eropa. Nah, Pada saat itu kolase menjadi salah satu media yang banyak digemari oleh kalangan seniman karna seni kolase ini tergolong unik dan menuntut kreativitas yang tinggi dalam membuatnya. Adapun beberapa Seniman yang terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai objek lainnya, diantaranya adalah Pablo Picasso Georges Braque Max Ernst Henri Mattise adalah salah satu seniman yang beralih kepada seni kolase ketika jari-jari tangannya terserang penyakit arthritis yang menyebabkan ia tak mampu melukis lagi. Unsur-unsur Kolase Berdasarkan pembahasan mengenai pengertian kolase diatas, adapun beberapa unsur yang ada didalam seni kolase seperti yang telah kami rangkum berikut ini 1. Titik dan Bintik Titik atau bintik adalah sebuah unsur rupa yang terkecil yang tidak memiliki ukuran panjang dan lebar berbeda dengan bintik, bintik adalah titik yang sedikit lebih besar daripada titik. Nah, didalam Unsur titik pada kolase ini dapat diwujudkan dari butir-butir pasir laut ataupun benda kecil lainnya sedangkan untuk bintiknya biasa diwujudkan dari lada atau biji-bijian yang berukuran kecil lebih besar dari pasir. 2. Garis Garis adalah perpanjangan dari sebuah titik yang mempunyai ukuran panjang namun relatif tidak mempunyai lebar, adapun beberapa jenisnya garis dibedakan menjadi garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis spiral. Unsur garis pada seni kolase ini bisa diwujudkan dari potongan-potongan kawat, lidi, batang, korek, benang dan benda” lainnya. iii. Bidang Bidang adalah unsur seni rupa yang terjadi akibat pertemuan garis. Adapun beberapa jenis Bidang, yang dibedakan menjadi iii macam jenis, diantaranya Bidang horizontal Bidang vertikal Bidang melintang Aplikasi unsur bidang pada kolase dapat berupa bidang datar 2d dan bidang bervolume 3D. 4. Warna Warna adalah salah satu unsur penting dan salah satu wujud keindahan yang bisa diserap oleh indera penglihatan manusia oleh karena itu didalam kolase warna juga ada beberapa jenis warna yang harus kalian ketahui, diantanya Warna primer Warna Primer adalah sebuah warna dasar atau warna pokok. Ini berarti bahwa warna adalah dasar untuk warna lain. Warna sekunder Warna sekunder disebut juga sebagai warna turunan karena menghasilkan ragam warna baru yang berasal dari percampuran dua warna primer. Misalnya campuran warna merah dan biru akan menjadi warna ungu, warna merah dan kuning akan menghasilkan warna jingga orange, dan warna biru dengan kuning menghasilkan warna hijau. Warna Tersier Warna tertier tersier merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran dua jenis warna yang sudah disebutkan diatas primer dan sekunder. Oleh sebab itu, warna tersier lebih bervariasi karena kombinasi dua warna tersebut. Misalnya warna pencampuran antara warna hijau dengan biru menjadi warna hijau kebiruan. Itulah berbagai macam Unsur-unsur warna diatas bisa anda wujudkan pada kolase dengan unsur cat, pita/renda, kertas warna, kain warna-warni dan lain-lain. Cara Membuat Karya Seni Kolase Nah tadi udah kita bahas tentang unsur-unsur kolase kali akan kami bahas juga tentang Bahan-bahan dalam proses pembuatan kolase. Adapun beberapa bahan antara lain 1. Serutan Kayu Serutan kayu Adalah salah satu Bahan untuk membuat kolase serutan kayu yang dipakai yaitu serutan kayu harus dikeringkan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar warnanya nanti tidak berubah atau pudar, kemudian serutan kayu di potong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk di tempel. two. Kaca Bahan yang kedua ialah Kaca, bahan ini terdiri dari potongan potongan, bekas potongan kaca yang biasa di dapat ditempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak terpakai. Agar kaca berwarna dapat menggunakan kaca biasa yang di cat Jika alat pemotong kaca tidak ada, bisa juga kaca dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan keatas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar dan dalam pengolahan kaca diharapkan lebih berhati-hati agar tidak terluka. 3. Batu Batu yang cocok digunakan untuk kolase adalah batu akik karena memiliki bermacam-macam warna pilihlah yang susui dengan yang kita inginkan. Agar warnanya lebih cemerlang nan indah alangkah baiknya batu akik di asah terlebih dahulu. 4. Logam Logam yang digunakan dalam kolase sebaiknya memilih bekas-bekas logam yang mudah didapat seperti, seng, kuningan dan alumunium. Plat logam ini bisa dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, lalu baru didaftarkan ke bidang dasar kolase. 5. Keramik Keramik memiliki jenis dan warna yang cukup banyak, namun untuk keperluan dalam membuat kolase bisa menggunakan bekas potongan keramik dari lantai rumah bisa dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. vi. Tempurung Batok Kelapa Tempurung yang digunakan untuk bahan kolase adalah tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa yang sudah tua, lalu dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihakuskan dengan ampelas, nah Setelah halus, tempurung ini lalu dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang diinginkan. 7. Biji-bijian Biji-bijian di peroleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak juga macamnya, demikian juga bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya di keringkan terlebih dahulu Tujuannya agar warnanya tidak berubah lagi, demikian juga dengan penyusutannya. 8. Daun Daun adalah salah satu bahan kolase yang mudah didapatkan dan dapat dijadikan bahan kolase daun yang diambil harus yang sudah kering/daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya nanti menjadi sebuah lukisan atau desain yang indah dan menarik. 9. Kulit Kulit ini bisa berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah bisa di jadikan bahan kolase, demikian juga dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang bisa di jadikan kolase di antaranya rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah di keringkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. 10. Kertas Bekas Kertas untuk bahan kolase sebaiknya pilih kertas bekas yang berwarna misalnya kertas bekas sampul, majalah, poster, almanak, kemasan rokok atau keemasan produk industri bisa juga digunakan sebagai bahan kolase namun tetap dalam pemakaiannya, kertas ini dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Teknik Pembuatan Kolase Siapkan bahan dari barang bekas, misalnya koran, majalah, dan kertas. Media dan perangkat yang dibutuhkan adalah kalender bekas/kertas gambar, pewarna, gunting pensil, dan lem. Pilih gaya kolase Anda. Berdasarkan definisinya, kolase dibuat dari beberapa bagian berbeda. Bagian-bagian ini dapat berupa segala jenis benda, seperti kertas, benang, kain, prangko, potongan majalah, plastik, tali rafia, kertas timah, label, tutup botol, korek api, gabus, bahan alami kulit pohon, daun, biji, kulit telur, ranting pohon, dll., kancing, dan lain-lain. Anda dapat memilih sebuah media seperti kertas atau kain, atau kombinasi klasik seperti kertas, kancing, dan kertas timah. Pilih latar belakang yang cocok. Kertas atau karton adalah pilihan latar belakang yang umum, namun Anda dapat juga memilih bahan apa pun yang menurut Anda cocok. Contohnya, latar belakang bisa dari kertas isap, karton, kain seperti secarik goni kain karung, kertas koran, sampul buku lama, kayu, kulit kayu halus, plastik, dll. Gunakan karton, kertas fotokopi, kantong kertas, kertas tisu, kertas bercorak, dan bahan-bahan lainnya, Kertas yang digunakan bisa bertekstur lembut atau keras, atau perpaduan keduanya. Buatlah gambar bunga atau gambar lain yang kalian inginkan di kalender bekas/kertas gambar Rencanakan penempelan bahan bekas tadi pada gambar yang telah kamu buat Jangan lupa Bahan bekas diberi pewarna sesuai dengan yang kamu inginkan. Potonglah atau sobek bahan bekas menjadi ukuran kecil. Balurkanlah lem sedikit demi sedikit pada gambar yang akan ditempeli kertas. Tempelkanlah guntingan atau sobekan bahan bekas tadi pada kertas yang sudah kamu gambar. Lakukanlah dengan rapi sesuai kreativitasmu dan Usahakan tempelan kertas tadi tertata dengan baik sehingga hasil kolase juga bagus. Manfaat Kolase Bagi Pertumbuhan Anak Anak-anak selalu menyukai kegiatan yang dinamis dan banyak merangsang motorik mereka salah satunya termasuk seni kolase yang berhubungan dengan kegiatan menggunting dan menempel potongan-potongan kertas, kain perca dan material lain yang terdapat di sekitar mereka. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat kolase bagi anak, yaitu Dapat Meningkatkan kreativitas anak Dapat Melatih memecahkan masalah Dapat Meningkatkan kepercayaan diri Dapat Melatih ketekunan Dapat Meningkatkan pemahaman anak dengan penglihatan Dapat Meningktkan daya pikir, daya serap, emosi, cita rasa keindahan menempel kolase Dapat Mengasah kecerdasan spasial Dapat Mengenal warna Dapat Melatih konsentrasi Dapat Mengenal bentuk Dapat Melatih motorik halus Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, kolase juga membantu meningkatkan kemampuan berbahasa anak dan melatih kepekaan estetis serta membangun rasa kepedulian terhadap lingkungan. The use of used plastic and used paper to produce an alternative in the use of media in the process of visual processing specifically graphic artwork, this step is one of the efforts to save the environment with the help of art. By utilizing used goods, mostly used paper, plastic will not directly reduce the damage caused by plastic and paper materials. Paper and plastic are explored as sustainable media, while graphic art works are not only an aesthetic realm, but seniors as a way to provide awareness and care will discuss the environment. This creation uses monoprint and collage techniques as techniques for exploration and ideas in the art process. Figures - available via license CC BYContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Brikolase is licensed under Creative Commons Attribution International License 70 Vol. 11, No. 1, Juli 2019 PEMANFAATAN KOLASE DENGAN MEDIA KERTAS DAN PLASTIK BEKAS DALAM KARYA MONOPRINT Sigit Purnomo Adi1, I Gusti Ngurah Tri Marutama2 Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Sigitpurnomoadi avatarcomey ABSTRACT The use of used plastic and used paper to produce an alternative in the use of media in the process of visual processing specifically graphic artwork, this step is one of the efforts to save the environment with the help of art. By utilizing used goods, mostly used paper, plastic will not directly reduce the damage caused by plastic and paper materials. Paper and plastic are explored as sustainable media, while graphic art works are not only an aesthetic realm, but seniors as a way to provide awareness and care will discuss the environment. This creation uses monoprint and collage techniques as techniques for exploration and ideas in the art process. Keyword Monoprint, Graphic Art, Fine Arts, Paper, Plastic Waste. ABSTRAK Penggunaan plastik bekas dan kertas bekas untuk berkarya merupakan salah satu alternatif dalam pemanfaatan media dalam proses penciptaan karya visual khususnya karya seni grafis, langkah ini merupakan salah satu upaya menyelamatkan lingkungan dengan pendekatan berkesenian. Dengan memanfaatkan barang bekas, terutama limbah kertas dan plastik, secara tidak langsung akan mengurangi kerusakan lingkungan akibat limbah plastik dan bahan kertas. Kertas dan plastik di ekplorasi sebagai medium berkesenian, dimana karya seni grafisbukan hanya urusan ranah estetik akan tetapi seni sebagai cara untuk menghadirkan sebuah nilai kesadaran dan kepedulian akan keberadaan lingkungan hidup. Penciptaan ini mengunakan teknik monoprint dan kolase sebagai teknik dalam mengekplorasi gagasan dan ide dalam proses berkesenian. Kata kunci , Limbah plastik dan kertas, Seni Grafis, Monoprint PENDAHULUAN Masalah sampah plastik di Indone-sia lagi - lagi menjadi sorotan publik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Indonesia memiliki popu-lasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Vol. 11, No. 1, Juli 2019 71 Indonesia adalah satu dari sedikit negara di selatan Asia yang menjadi lokasi utama negara-negara barat untuk "membuang" sampah kertas dan plastik. Gelombang sampah plastik dan kertas terus mengancam Indonesia, ekpor sam-pah dan kertas tanpa dibarengi proses dan cara pengelolaan yang terpadu malah menimbulkan banyak permasa-lahan terhadap lingkungan hidup. Sungai dan laut indonesia sudah banyak terkontaminasi berbagai sampah baik sampah rumah tangga maupun sampah dari industri. Gambar 01. Sampah di laut/ pantau Foto Sigit, 2019 Keberadaan sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehing-ga menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah. Berangkat dari permasalahan di atas penulis punya salah satu solusi dalam pemanfaatan sampah plastik dan kertas kedalam proses penciptaan karya seni grafis. Kenapa seni grafis karena seni grafis merupakan salah satu backgroud yang dimiliki penulis sebagai seniman dan Dosen Seni Grafis yang banyak terlibat aksi penyelamatan lingkungan dengan tergabung dalam Green Campus UNS Surakarta dan Green Labs FSRD UNS Surakarta, maka penulis berinisiatif agar limbah-limbah baik plastik, kertas bekas dll dapat dijadikan media berkarya terutama karya dengan teknik monoprint dengan kolase. Peristiwa ini telah menyadarkan penulis untuk membuat terobosan nyata khususnya di bidang Seni Rupa. Kriteria bahwa seni yang baik adalah seni yang mampu membangkitkan daya hidup Marianto, 2011 107. Pemilihan teknik monoprint dengan kolase karena sangat cocok baik secara teknis maupun secara visual. Gambar 02. Tumpukan sampah kertas yng bisa didaur-ulang. Foto Sigit, 2019 Brikolase is licensed under Creative Commons Attribution International License 72 Vol. 11, No. 1, Juli 2019 Metodologi Penciptaan Teknik dan visualisasi yang sangat beragam dalam seni grafis, penulis memulai mengeksplorasi media seni grafis, dengan mengeplorasi berbagai media khususnya sampah plastik dan kertas dalam mengekpresikan gagasan dan ide dapat menghadirkan berbagai visualisasi karya yang lebih beragam sesuai dengan ketersedian media dan sifat media itu sendiri. Tahap Proses Kreatif Tahapan proses kreatif peneliti memiliki beberapa tahanpan dalam proses berkaya diantaranya penentuan ide,penentuan tema, penentuan gaya, penentuan media, penentuan teknik, dan proses kerja kreatif a. Ide Penciptaan Berdasarkan proses penciptaan karya penulis memperoleh sumber ide dari kegiatan sehari-hari dan lingkungan. Dari fenomena sampah dan plastik yang disaksikan penulis mengalami endapan estetis dan penulis juga merupakan sa-lah satu ekponen pergerakan di salah satu organisasi di kampus yang bernama GREEN CAMPUS, sebuah wadah untuk mengkampanyekan isu-isu lingkungan di kampus UNS. Setelah melihat dan membaca berbagai fenomena yang ada tentang sampah dan kertas. penulis mulai men-cari tahu bagaimana proses menjadikan sebuah ekplorasi media dari keberadaan plastik dan kertas tersebut karena penulis ingin mengaplikasikan kedalam karya visual seni grafis, dengan teknik monoprint. b. Penentuan Tema Tema dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005756 mengartikan tema adalah pokok pikiran; dasar cerita yang dipercakapkan dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak dan se-bagainya. Tema sampah plastik dan kertas mengispirasi penulisuntuk meng-hadirkan medium baru dalam berkarya visual khususnya karya seni grafis yang selama ini masih berkutat dimedia yang mainstrem. Pada karya penulis meng-ekspresikan sampah dan kertas dalam berbagai nilai dan simbolis yang di-aktualisasikan dalam gaya visual mau-pun konsep dari karya seni grafis. c. Penentuan Gaya dan Teknik Penentuan Gaya dan Teknik yang diusung penulis adalah gaya visual yang sangat ekpresif dan spontan yang dipengaruhi oleh dinamika dan olah rasa pada saat karya itu dikerjakan. Kebanyak karya yang penulis kerjakan dengan pendekatan monoprint. Monoprint me-rupakan salah satu kreasi dan inovasi dalam seni cetak. Monoprint dapat di-definisikan sebagai satu dari sekian jenis Vol. 11, No. 1, Juli 2019 73 cetak yang dibuat secara unik dengan aplikasi warna atau alternatif atau pencampuran teknik, seperti etsa, engraving, dan lainnya dalam hanya satu cetakan karya Susanto, 2012 264. Monoprint sebagai salah satu alternatif berkarya dalam seni rupa. Se-niman merupakan individu yang bebas karena bisa melepaskan diri dari belenggu tradisi nilai seni di masya-rakatnya, lantaran nilai-nilai itu sudah tidak sesuai dengan kebutuhan keadaan yang seharusnya Sumardjo, 2000 89. pada karya seni grafis penulis juga mengunakan teknik kolase dalam ber-proses dalam mencipta. Kolase merupa-kan Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam ba-han, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pa-da permukaan gambar. Kolase Dalam penciptaan ini penulis fokus pada meng-olah kolase dari media plastik dan kertas d. Penentuan Media Media adalah bahan atau materi yang digunakan Penulis dalam berkarya adalah media plastik dan kertas. Hal itu dipertegas lagi oleh Dwi Marianto, menurut Dwi Marianto media adalah bahan atau media yang digunakan seniman dalam mengekpresikan semua ide dan gagasannya kedalam media, seperti lukis, patung, video art. Kemudian dapat diartikan sebagai identifikasi materi-materi spesifik yang dipakai oleh seniman Marianto, 200674 Dalam sua-tu penciptaan karya untuk menuangkan idenya, dalam pemakaian alat dan bahan sangat memengaruhi hasil akhir dari sebuah karya lukis. Penulis mengguna-kan beberapa media yaitu berupa plastik dan kertas pembentukan karya seni. Tahap ini dilakukan melalui trans-formasi dalam berbagai sketsa yang direkonstruksi dan dielaborasi pada medium plastik dan kertas. Dalam hal ini, kadang kala terjadi perubahan pemikiran yang signifikan terhadap rancangan sketsa sebelumnya, karena dalam pro-ses kreatif pasti akan melibatkan intuisi untuk melakukan terobosan-terobosan baru terhadap berbagai aspek. Aspek-aspek yang dimaksud adalah hal-hal yang menyangkut pengolahan komposi-si, pewarnaan, aplikasi tekstur, pem-bagian komposisi bidang ataupun ruang sehingga kebutuhan ekspresi estetik, serta artistik yang merupakan bagian dari gagasan dapat dielaborasi secara op-timal. HASIL DAN PEMBAHASAN Studi penciptaan karya seni grafis ini telah menghasilkan tiga karya, yaitu “Akibat Bahaya Laten Teroris”, “I love Rock And Roll but I love Living Environ-ment”, dan “Sampah dan Manusia”. Brikolase is licensed under Creative Commons Attribution International License 74 Vol. 11, No. 1, Juli 2019 Semua karya diselesaikan dengan menggunakan teknik monoprint dan kolase. Monoprint berarrti hanya dicetak satu, dan dalam proses pembentukann-nya juga menggunakan teknik kolase yaitu menggabungkan dua karakter ma-terial yang berbeda. Pada kasus ini, menggunakan kertas dan plastik. Gambar 03. “Sampah dan Manusia”, 80 cm x 60 cm, monoprint dan kolase, plastik dan kertas, 2019Foto Sigit, 2019 Fokus kepada karya yang bertajuk “Sampah dan Manusia”, penulis mem-visualisasikan ide gagasannya tentang Lingkungan hidup dan permasalahanya Sehingga obyek utama disini berupa representasi dari manusia. Dihadikan seolah mengimajinasikan sesuatu harap-an. Semua objek di sini semua dikerja-kan secara manual, proses berkarya mengunakan teknik monoprint dan kolase untuk mengkomunikasikan ide dan gagasan penulis tentang dilema manusia dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan dan lingkung-an sosial di era destruktif. Karya ini menggunakan medium yang sedikit berbeda daripada medium grafis kon-vensional lainnya, yaitu berupa media plastik dan kertas. Penggunaan limbah plastik dan kertas bekas untuk berkarya merupakan suatu terobosan yang nyata, dalam upaya menyelamatkan lingkungan dalam bahasa Seni Rupa terutama dalam bidang Seni Grafis. Disini pengunaan limbah plastik dan kertas mempunyai dua tujuan yaitu Pertama bagaimana menghadir-kan berbagai isu-isu lingkungan dalam karya seni visualkhususnya seni grafis sebagai salah nsatu membangun wa-cana baru dalam menyingkapi fenomena seni dan lingkungan. Kedua bagaimana limbah plastik dan kertas mampu didaurulang sebagai salah satu strategi dalam mensiasati dalam mengurangi dan pengolahan sambah guna mendukung sistem eko-nomi sirkular circular economy adalah pemanfaatan barang-barang barang-barang bekas secara maksimum dan Vol. 11, No. 1, Juli 2019 75 “resureksi” melalui tiga cara daur ulang recycle, penggunaan kembali reuse dan produksi ulang remanufacture. Ekonomi sirkular adalah sistem yang didesain restoratif dan regeneratif. Artinya, bahan-bahan yang digunakan tetap berputar dalam sebuah sistem lingkaran tertutup, bukan hanya diguna-kan sekali dan kemudian dibuang,” tulis Nicola Ledsham dalam “Creating a Circular Economy for Plastics” di Sustain Ability. Dalam kasus benda-benda plas-tik, kata Ledsham, hal ini berarti menjaga nilai ekonomisnya. Industri Plas-tik dan Ekonomi Sirkular, akses SIMPULAN Pemilihan teknik Monoprint dengan kolase limbah kertas dan plastik sangat cocok baik secara teknis maupun secara visual. Monoprint sebagai alternatif seni cetak yang patut dikembangkan sebagai salah satu variasinya penggunaan ko-lase limbah kertas dan plastik. Pengembangan teknik kolase dan mo-noprint sebagai salah satu jawaban dalam menghadapi permasalahan ling-kungan terutama masalah limbah plastik dan kertas yang makin lama makin memprihatinkan terutama di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Buku KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta PT Persero penerbitan dan percetakan. Marianto, M. Dwi. 2011. Menempa Quanta Mengurai Seni. Yogyakarta Badan PenerbitISI Yogyakarta. Marianto, M. Dwi. 2002. Seni Kritik Seni. Yogyakarta Yayasan Bentang Budaya Mike Susanto. 2012. Diksi Rupa, Yogyakarta; PT. Dictiart. Sigit Purnomo Adi. 2017. Perkembangan Seni Urban di Surakarta. Surakarta UNS Pers. Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung Institut Teknologi Bandung Web Plastik dan Ekonomi akses ... Seni grafis mempunyai banyak teknik, secara garis besar ada 4 teknik dasar antara lain cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring dan yang terakhir cetak datar. Keempat teknik tersebut merupakan cetak grafis konvensional Justian et al., 2020 Adi & Marutama, 2019. Miniprint merupakan hanya format kertanya saja, secara teknisnya sama tidak ada perubahan. ...The proliferation of contemporary cafes in the Surakarta area and its surroundings has added to the increasing wheel of the economy. It is recognized that during the Covid 19 pandemic these efforts were somewhat dimmed, but after or after the Covid 19 pandemic, these efforts continued to increase. Contemporary cafe businesses, especially those that open coffee shops, mostly require something artistic, it can be in the form of decoration, appearance in arranging the room to other things. Decorations or cool language, aesthetic elements are needed to make these cafes more attractive to visitors, especially young people. Young people or children today need places to gather or hang out as well as places for selvi or making stories. Seeing this very promising business opportunity makes the author quite intrigued by this problem. Business opportunities, especially those engaged in making aesthetic elements on the walls of contemporary cafes. Based on the experience gained by the author as a graphic artist, it encourages the author to find suitable partners to be trained in the creation of graphic art works in the form of aesthetic elements, especially those using high and mini-sized printing techniques. The author finally chose the Makmur Graphic Community. This community is a community engaged in graphic studios, exhibition venues and also a place for graphic art work. The purpose of this PKM is to train and assist the Makmoer Graphic Community so that they can produce high-tech graphic art products in a mini format, as an aesthetic element in contemporary cafes in the Surakarta area and its surroundings. The choice of the Makmur Graphic Community as a partner is because this community is inhabited by very young members, besides that this community is already very present in the graphic arts arena, especially in the Surakarta area and its surroundings. Many events have been held both online and offline, it's just that this community has shortcomings, especially in the products produced. For the methodology, Asset Based Community Development ABCD. The impact is clear that the Makmur Graphic Community is now not only able to produce works of graphic art as a medium of expression, but can also produce decorative works or aesthetic elements. The second clearly produces a significant impact in the economy because the demand for these crafts from time to time has increased. And this is very supportive of the theme of this national seminar, namely the role of universities in community empowerment in supporting progress after the Covid 19 purpose of this research is to understand the changes that occur in graphic art. especially the shift in fuction from graphic art from the dysnatic era to the present development of pure graphic artwork into applied work is based on the need of the widdercommunity that are processed and integrated together with fuctional from graphic art, especially for high print techniques than began with woodenboard, to gouge, as it expanded into the media of rubber, screen, hardoard, stone, andmetal. The research is more focused and processing graphic arts to become an appliedart that can add economic value to artist. these changes will be reviewed by the what is the cause of the change of graphic art to applied artRagil Perdana SaniFauzan DharmawanDwi PutraNunung Nurhasanahp> Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan bukan hanya tentang kajian keilmuan akan tetapi juga memiliki nilai praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Rumah belajar merupakan salah satu sarana pendidikan berbasis nonformal. Salah satu rumah belajar yang terdapat di Jakarta Timur adalah “Terminal Pintar”. Berdasarkan hal itu dibutuhkan kegiatan sosial guna menunjang pembelajaran anak anak di terminal pintar tersebut. Kegiatannya meliputi Movie Learning dan juga gambar kolase. Film atau movie dalam kegiatan ini dipilih berdasarkan film atau tayangan animasi yang mengandung banyak nilai-nilai yang baik terhadap perkembangan anak. Yaitu animasi yang berjudul Nusa dan Rara. Setelah menonton animasi dari Nusa dan Rara disajikan beberapa pertanyaan terkait dengan animasi tersebut. Dan menggambar kolase yang kita lakukan juga mengambil gambar dari animasi Nusa dan Rara. Yang kami nilai secara objektif dan langsung, terhadap kerapihan dan penggunaan warna. Dan didapatlah capaian dari kegiatan ini sesuai dengan yang diharapkan yaitu meningkatkan kreativitas anak-anak dan menanamkan nilai-nilai yang baik untuk perkembangan anak-anak di Terminal Pintar. Kata kunci Pendidikan, Movie learning, olase dan Nussa & Rara

salah satu pemanfaatan kolase dari barang bekas yaitu kolase dari